Monday, January 24, 2022

Cara Menghitung Jumlah Lilitan Primer dan Sekunder Trafo

 Pada artikel teori transformator sudah dijelaskan pengertian trafo dan cara kerjanya, tetapi mungkin ada para hobier elektronika yang ingin mencoba menggulung kawat trafo tetapi masih bingung berapa lilitan kawat email yang harus dililit pada bagian primer dan berapa lilit untuk bagian sekunder?. Nah pembahasan kali ini saya akan coba menjelaskan cara menghitungnya.


Jumlah lilitan perVolt (GpL)

Tegangan yang dipakai untuk trafo adalah arus ac, seperti yang kita ketahui arus ac sangat dipengaruhi oleh frekuensi dan sudah diketahui bersama bahwa listrik dinegara kita tercinta Indoensia memiliki frekuensi listrik 50Hz. Dalam menggulung trafo kita harus mencari banyaknya lilitan untuk setiap satu volt tegangan (GpL) yang dapat dihitung dari perbandingan frekuensi dengan luas inti besi.

Ada dua model trafo daya yang umum beredar dipasaran yaitu model inti besi EI dan model inti besi Teroid. Karena bentuk yang berbeda sehingga untuk menghitung lilitan pada kedua jenis trafo menggunakan rumus yang berbeda pada hitungan luas inti besinya.
Inti Besi Trafo

 Untuk mencari GpL trafo model EI berlaku rumus

Rumus GpL Transformator Jenis IE


dan untuk trafo model Teroid berlaku rumus :

Rumus GpL Transformator Teroid

Dimana: GPV = Jumlah Lilitan perVolt, f = Frekeuensi, O = Luas penampang inti besi, Ri = Diameter dalam inti besi teroid, Ro = Diameter luar inti besi teroid, T = tinggi inti besi teroid

Contoh :
Sebuah Trafo model EI di bangun dengan koker inti besi yang memiliki panjang 2cm dan lebar 1,5cm. Jika frekuensi arus ac ditentukan sebesar 60Hz, hitung jumlah lilitan per volt (GpV)?
Jawaban:
GpV = f / O = 60Hz / (2 x 1,5) = 60 / 3 = 20. 

Dari penyelesaian diatas berarti untuk setiap 1V tegangan diperlukan 20 lilitan kawat email.

Jumlah lilitan primer dan sekunder

Untuk menghitung total lilitan kawat email pada bagian primer dan sekunder berlaku rumus yang sama untuk kedua jenis trafo yaitu :
Jumlah lilitan primer (Np) = GpV x Tegangan (V)

Contoh :
Hitung Jumlah lilitan pada bagian primer dan sekunder pada sebuah trafo model teroid dengan ukuran dieameter luar inti besinya 10cm, diameter dalam 7cm dan tinggi 2cm,  jika di gunakan untuk tegangan input PLN 220V dan tegangan output trafo 12V dengan frekuensi 60Hz?

Jawaban:
Jumlah Lilitan perVolt (GpV) = f/O, = 60/{(Ro - Ri)xT}, = 60/{(10 - 7)x2, = 60/6 = 10 lilit/Volt.
Jumlah Lilitan Primer (Np) = GpV x Tegangan = 10 x 220 = 2200 lilit.
Jumlah Lilitan Sekunder (Ns) = GpV x Tegangan = 10 x 12 = 120 lilit.

Cara melilit kawat email pada trafo

Cara menggulung kawat email pada koker atau teroid adalah sangat mudah yaitu dimulai dengan lilitan primer sebanyak lilitan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan tegangan dengan cara menghitung sesuai rumus diatas. Setelah selesai menggulung lilitan primer kemudian diisolaso dengan lapisan plastik tahan panas untuk mencegah terjadinya hubung singkat dengan lilitan sekunder. Dan untuk lilitan sekunder digulung diatas lilitan primer yang sudah dibuat tadi.

Ukuran diameter kawat email yang dipakai disesuaikan dengan kebutuhan daya pada trafo tersebut, umumnya ukuran diameter kawat email yang digunakan untuk gulungan primer lebih kecil dibanding diameter kawat email untuk gulungan sekunder. Cara mengetahui ukuran kawat ini dibahas pada artikel lain mengenai batas arus dan daya trafo.

Rumus Menghitung Lilitan Trafo Paling Mudah

Oleh  | 15 January 2022

Panduan rumus menghitung lilitan trafo step up dan step down. Trafo merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk memindahkan daya listrik dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya tanda pada hubungan secara fisik. Pemindahan daya listrik yang dilakukan oleh trafo terjadi akibat adanya mekanisme ggl listrik yang menghasilkan tegangan induksi pada lilitan sekunder.

Bagian utama dari sebuah desain trafo adalah inti trafo dan lilitan atau kumparan. Jumlah kumparan pada trafo umumnya dua buah : kumparan primer dan kumparan sekunder. Perbandingan jumlah lilitan antara kedua kumparan tersebut menghasilkan tegangan induksi sekunder yang bervariasi.

Ada rumus baku yang bisa digunakan untuk mendapatkan besar tegangan dan arus sekunder yang diinginkan. Di artikel ini kita akan membahas rumus menghitung lilitan trafo agar menghasilkan tegangan sesuai dengan keinginan kita.

Pengertian trafo dan cara kerjanya

Trafo atau transformator adalah komponen atau perangkat elektronika yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan induksi AC. Trafo dapat dengan mudah kita temukan pada berbagai rangkaian dan peralatan elektronika di sekitar kita. Karena trafo merupkan komponen utam di dalam sistem sirkuit power supply yang menyediakan sumber tegangan untuk rangkaian.

Prinsip kerja trafo didasarkan pada hukum induksi elektromagnetik yang dikemukakan oleh Michael Farrady. Secara umum, trafo memiliki dua buah kumparan yang dililit pada satuinti yang sama. Kedua kumparan tersebut adalah : kumparan primer yang terhubung dengan sumber listrik AC dan kumparan sekunder yang menghasilkan listrik induksi AC.

Ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber lilstrik AC, maka pada sisi kkumparan sekunder yang dililit pada inti yang sama akan muncul tegangan induksi. Tegangan induksi ini muncul sebagai perlawanan terhadap medan magnet yang terbentuk di sekitar kumparan.

Besar tegangan induksi yang muncul ini akan dipengaruhi oleh perbandingan jumlah lilitan antara primer dan sekunder. Kita akan akan belajar cara menghitung tegangan induksi yang muncul ini menggunakan rumus trafo.

Penjelasan rumus menghitung lilitan trafo

Perbandingan jumlah lilitan dan tegangan antara kumparan primer dan kumparan sekunder pada trafo dinyatakan dalam rumus berikut ini :

\frac{N_p}{N_s} = \frac{V_p}{V_s}

Dimana N adalah jumlah lilitan dan V adalah tegangan listrik.

Dari rumus diatas kita bisa menghasilkan variasi tegangan sekunder yang berbeda dengan cara mengubah jumlah lilitan pada kumparan sekunder trafo. Berdasarkan besar tegangan sekunder yang dihasilkan, trafo dapat dibagi menjadi dua macam :

  • Trafo step up. Tegangan sekunder lebih besar dari tegangan primer.
  • Trafo step down. Tegangan sekunder lebih kecil dari tegangan primer.

Menghitung lilitan trafo step up

Trafo step up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik hingga beberapa kali lipat. Ciri dari trafo step up adalah jumlah lilitan sekunder lebih banyak dibandingakan jumlah lilitan primer. Jenis trafo ini banyak digunakan pada jaringan distribusi listrik PLN dan sirkuit inverter.

Rumus menghitung lilitan trafo step up

Berikut ini cara menghitung jumlah lilitan pada trafo step up :

Contoh Soal 1).

Hitung jumlah lilitan sekunder yang dibutuhkan untuk menghasilkan tegangan listrik sebesar 220 volt jika jumlah lilitan primer 60 lilitan dan tegangan primer 12 Volt ?

Jawab :

N_s= \frac{N_p\times V_s}{V_p} = \frac{60\times 220}{12}= 1100

Jadi jumlah lilitan sekunder adalah 1100 lilitan.

Contoh Soal 2).

Sebuah trafo step up dengan jumlah lilitan sekunder sebanyak 300 lilitan dan tegangan sekunder 90 volt. Hitung berapa jumlah lilitan primer yang dibutuhkan jika tegangan primernya adalah 6 volt ?

Jawab :

N_p=\frac{N_s\times V_p}{V_s} = \frac{300\times 6}{90}= 20

Jadi jumlah lilitan primernya adalah 20 lilitan.

Menghitung lilitan trafo step down

Trafo step down adalah trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik. Besar tegangan listrik induksi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder trafo lebih kecil dibandingkan tegangan pada kumparan primer trafo.

Jenis trafo ini banyak digunakan pada perangkat elektronika di bagian power supplai atau regulator tegangan. Ciri dari trafo step down adalah jumlah lilitan kawat pada kumparan sekunder lebih sedikit daripada jumlah lilitan pada kumparan primer.

Berikut ini contoh menggunakan rumus menghitung lilitan trafo step down.

Contoh Soal 1).

Berapa jumlah lilitan sekunder yang dibutuhkan untuk untuk membuat trafo step down yang menghasilkan tegangan sekunder 48 volt jika jumlah lilitan primernya sebanyak 200 lilitan dan dengan tegangan primer 220 volt ?

Jawab :

N_s= \frac{N_p\times V_s}{V_p} = \frac{200\times 48}{220}= 43,6

Jadi jumlah lilitan sekundernya adalah sekitar 43,6 atau 44 lilit.

Rumus menghitung lilitan trafo step down

Contoh Soal 2).

Berapa tegangan sekunder yang dihasilkan trafo step down yang memiliki jumlah lilitan primer sebanyak 120 lilitan dan lilitan sekunder sebanyak 30 lilitan jika tegangan primernya 230 volt ?

Jawab :

V_s= \frac{V_p\times N_s}{N_p} = \frac{230\times 120}{30} = 61,75 V

Rumus daya listrik pada trafo

Daya listrik yang dipindahkan oleh trafo tidak mengalami penurunan yang signifikan. sehingga dapat dikatakan besar daya listrik pada kumparan primer sama dengan daya listrik yang dihasilkan oleh kumparan sekunder.

Karena daya listrik merupakan hasil dari tegangan dan arus listrik maka dapat dinyatakan dalam rumus daya listrik pada trafo adalah :

P_p = P_s \\ V_p\times I_p = V_s\times I_s

Dimana :
adalah daya listrik dalam satuan Watt (W)
adalah tegangan dalam satuan Volt (V)
adalah arus listrik dalam satuan Ampere (A)

Contoh Soal :

Sebuah trafo step down menghasilkan daya induksi pada kumparan sekunder sebesar 60W pada tegangan terukur 12 volt. Hitung berapa arus yang mengalir pada kumparan primer jika tegangan primernya adalah 220 volt ?

Jawab :

Karena daya sekunder adalah sama dengan daya primer maka :

I_p = \frac{P_s}{V_p} = \frac{60}{220}= 0,28 A
Rumus daya listrik trafo

Rumus arus listrik pada trafo

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, daya listrik yang dipindahkan oleh trafo adalah sama. Akan tetapi besar arus yang mengalir pada kedua kumparan belum tentu sama. Besar arus listrik pada kumparan sekunder dipengaruhi oleh besar tegangan yang dihasilkan oleh kumparan tersebut.

Besar tegangan dan arus listrik pada trafo akan dipengaruhi oleh perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder trafo.

Perbandingan arus listrik pada kumparan primer dan sekunder trafo berbanding terbalik dengan jumlah lilitan pada kedua kumparan trafo tersebut. Hal ini dapat dinyatakan dalam rumus seperti dibawah ini :

\frac{N_p}{N_s} = \frac{I_s}{I_p}

Contoh Soal :

Hitung arus listrik yang mengalir pada kumparan sekunder trafo jika jumlah lilitan primer trafo tersebut adalah 160 lilitan dan kumparan sekundernya 20 lilitan, sementara arus listrik pada kumparan primer terukur 0,5 Ampere ?

Jawab :

I_s =\frac{N_p\times Ip}{N_s}= \frac{160 \times 0,5}{20} = 4 A

Besar arus listrik yang mengalir pada kumparan trafo akan mempengaruhi pemilihan diameter kawat yang digunakan sebagai kumparan. Gunakan kawat dengan diameter yang tepat sesuai dengan beban arus yang akan melewatinya agar tidak mudah putus atau terbakar.

Pemilihan kawat yang digunakan untuk membuat kumparan trafo pada akhirnya akan mempengaruhi desain bentuk trafo itu sendiri, baik ukuran maupun beratnya.

Demikian pembahasan rumus menghitung lilitan trafo untuk mendapatkan besar tegangan dan arus listrik yang sesuai dengan keinginan kita.

(Trafo) Bagaimana Menentukan Diameter Kawat?

 Jika saya ingin menggulung trafo yang mampu mengalirkan arus sebesar 20A, berapa diamater kawat tembaga (enamel) yang harus digunakan? pertanyaan yang sering muncul dan mudah-mudahan setelah ini tidak lagi muncul pertanyaan itu.


Standar yang sering digunakan adalah 2,5 - 3 Ampere/mm[sup]2[/sup].

Contoh:
Saya menginginkan keluaran sekunder trafo 20 Ampere, jadi diameter kawat tembaga enamel yang harus saya gunakan adalah (berpatokan pada 3 ampere/mm[sup]2[/sup]):
Luas penampang (A) kawat yang dibutuhkan adalah = 20 ampere / 3 ampere/mm[sup]2[/sup]
= 6,67 mm[sup]2[/sup]
Karena penampang kawat berupa lingkaran maka berdasarkan rumus luas lingkaran A = phi.R[sup]2[/sup], jadi :
R = (A / phi)[sup]1/2 [/sup]= 1,46 mm
Diamater kawat (D) = 2.R = 2 * 1,46 mm = 2,92 mm

Menggulung Trafo Kotak

Menggulung Trafo Kotak


Rumus Melilit / Menggulung Trafo Kotak

Pertama Kita ukur Terlebih Dahulu Panjan Dan Lebar Koker Trafo

Pada gambar diatas kita ketahui :
Panjang: 3,9
Lebar   : 2,6

setelah kita ketahui panjang dan lebarnya, kita cari Diameternya yaitu dengan cara: 
Diameter koker : 2 X (PXL)
                         : 2 X (3,9 X 2,6)
                         : 2 X 6,5
                         : 13
Setelah diketahui Diameter kokernya Kita Langsung mencari jumlah lilitan per Voltasenya

RUMUS MENCARI JUMLAH LILITAN TIAP 1 VOLT
( 50 / DIAMETER )+( 50 / DIAMETER) X 0,1
= 50 / 13 ) + ( 50 / 13) X 0,1
=3,84 + (3,84 X 0,1) 
=3,84 + 0,3
=4,14

Jadi tiap 1 voltnya tu 4,14 Lilitan

Untuk menentukan jumlah lilitan Primer / Lilitan untuk Tegangan 220 volt 
220 X 1 VOLT
=220 X 4,14
=910 Lilitan

Nah jika kita ingn Membuat tegangan out put / Tegangan sekunder 12 Volt Yaitu Dengan cara:
12 X 1 Volt
=12 X 4,14
= 49,68 
Kita Bulatkan aja Menjadi 50 Lilitan untuk tegangan 12 Volt

Sangant Mudah Bukan Untuk Membuat Sebuah Trafo

Untuk lebih lngkapnya kita sediakan juga videonya di youtube 

SYARAT PEMASANGAN SOLAR PANEL ATAP (SOLAR ROOFTOP)

  SYARAT PEMASANGAN SOLAR PANEL ATAP (SOLAR ROOFTOP) Penggunaan Solar panel atap (Solar Rooftop) terus meningkat seiring dengan manfaat yang...